Teknologi perbenihan tanaman terus berkembang. Salah satunya bioteknologi yang telah banyak dipakai negara-negara di dunia untuk menghasilkan benih unggul. Di Indonesia, bioteknologi sebenarnya sudah berkembang sejak lama, namun sifatnya masih tahap penelitian. Bahkan teknologi rekayasa genetik sempat memunculkan pro kontra di kalangan masyarakat.

webinar benih bioteknologi

Guna menjawab pertanyaan dan keingintahuan publik mengenai benih bioteknologi, maka pada tanggal 6 Maret 2024, Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) berkolaborasi dengan Tabloid Sinartani menyelenggarakan webinar bertajuk “Mengenal Lebih Dekat Benih Bioteknologi”. Lebih dari 2300 peserta yang hadir secara daring menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk mempelajari lebih dalam tentang potensi benih bioteknologi dalam meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.

Bapak Mastur, Ph.D selaku Presiden KBI turut hadir sebagai narasumber dalam webinar ini. Beliau menjelaskan berbagai aspek yang menyangkut benih bioteknologi, mulai dari pengertian, sejarah, proses pengembangan dan penerapan, hingga manfaatnya bagi produksi pangan dan pertanian.

Beliau juga menyoroti kontribusi besar benih dalam meningkatkan produksi pertanian di tengah tantangan penurunan produksi pangan. Menghadapi situasi ini, Bapak Mastur menekankan pentingnya mendorong penerapan teknologi maju melalui bioteknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Menurutnya, peran strategis bioteknologi modern telah terbukti mampu menghasilkan terobosan dalam peningkatan produksi pertanian.

Dalam kesempatan ini, Bapak Mastur tidak ketinggalan menjawab hal yang selama ini menjadi pertanyaan dan keraguan khalayak luas mengenai keamanan produk tanaman pangan hasil bioteknologi. Beliau menjelaskan bahwa berdasarkan PP 21 Tahun 2005, semua Produk Rekayasa Genetik (PRG) harus melalui proses ketat, termasuk kajian keamanan hayati terhadap pangan, pakan, dan lingkungan. Sebagaimana dijelaskan oleh beliau, adanya tim khusus dan instrument pengawasan PRG, serta pengecekan ulang setiap 3 tahun mampu memastikan keamanan dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.

“Ada tim khusus melepas PRG, serta ada instrument pengawasan PRG. Bahkan dalam 3 tahun harus dicek kembali. Jangan sampai ada indikasi merusak lingkungan atau tidak. Jadi bisa dijamin keamanannya karena instrumennya ketat”.

Ir. Mastur, M.Sc, Ph.D – Presiden Konsorsium Bioteknologi Indonesia

Materi yang dibawakan oleh Bapak Mastur maupun narasumber lainnya dapat Rekan KBI unduh di sini. 

KBI mengucapkan terimakasih kepada Rekan KBI yang telah mengikuti webinar kali ini, juga kepada para narasumber dan rekan-rekan dari Tabloid Sinartani.com yang memungkinkan webinar ini berjalan dengan lancar hingga akhir.

Ikuti terus KBI di sosial media agar tidak ketinggalan informasi seputar webinar atau event menarik lainnya seputar dunia bioteknologi. Sampai jumpa pada webinar atau event lainnya.

sumber: Jangan Gagal Paham, Kenali Lebih Dekat Benih Bioteknologi