Kota Malang menjadi tuan rumah 9th Indonesian Biotechnology Conference (IBC-9) yang bertempat di Hotel Santika Premiere. Acara tahunan ini diadakan bersamaan dengan 11th International Symposium on Innovation in Bioproduction on Biotechnology and Bioengineering (ISIBio-11) dan 5th International Conference on Natural Resources and Life Sciences (NRLS-5). Rangkaian acara ini merupakan kerjasama antara Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) dengan BRIN, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Surabaya (UBAYA).
Tema konferensi tahun ini, “Mempercepat Inovasi Industri Hijau melalui Bioteknologi Menuju Visi Emas Indonesia 2045,” menyoroti peran penting bioteknologi dalam mencapai keberlanjutan industri dan lingkungan.
Hari pertama diawali dengan pidato pembukaan dari Ketua Panitia Prof. Dr. Evi Susanti, yang menekankan pentingnya upaya kolaboratif dalam mendorong inovasi di bidang bioteknologi. Beliau menyoroti perlunya sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk mewujudkan potensi penuh dari kemajuan bioteknologi.
Selanjutnya Presiden KBI, Mastur, M.Si., Ph.D, memberikan sambutannya yang dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Hariyono, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Malang, dan Dr. Benny Lianto, Rektor Universitas Surabaya. Keduanya menegaskan komitmen institusi mereka untuk mendukung penelitian dan inovasi bioteknologi.
Sesi keynote speech dimulai dengan presentasi oleh Dato` Dr. Amirul Al-Ashraf Abdullah dari Universiti Sains Malaysia mengenai peran transformasional bioteknologi dalam inovasi industri hijau. Dr. Amirul menekankan bagaimana kemajuan bioteknologi sangat penting dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Selanjutnya, Chen Wei Ning, William dari Nanyang Technological University, Singapura menyampaikan presentasi yang membahas energi terbarukan. Sesi ini menyoroti solusi bioteknologi mutakhir untuk produksi energi berkelanjutan, menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Sesi plenary dilanjutkan oleh Dr. Chiaki Ogino dari Kobe University, Jepang, yang berbagi penelitian terobosannya tentang rekayasa genetika untuk peningkatan produksi bioproduk. Presentasi Dr. Ogino mengungkapkan potensi modifikasi genetik dalam meningkatkan efisiensi dan hasil bioproduk, yang dapat merevolusi industri mulai dari farmasi hingga pertanian.
Presentasi oleh Ni Nyoman Tri Puspaningsih dari Universitas Airlangga, Indonesia menjadi salah satu highlight dari plennary session hari pertama. Beliau membahas pengembangan industri pengajaran enzim, dengan fokus pada Excelzyme, enzim lignoselulolitik yang dikembangkan oleh Kelompok Riset Proteomik di Universitas Airlangga. Enzim ini menunjukkan aplikasi yang menjanjikan dalam mengubah produk sampingan agro-industri menjadi bahan berharga untuk pakan unggas dan ruminansia, serta pupuk organik, sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular jaringan ASEAN Bio-Circular-Green Economy.
Hari pertama ditutup dengan diskusi dan sesi foto bersama serta coffee break yang diisi presentasi sponsor
Hari kedua diwarnai dengan sesi plenary yang menghadirkan pembicara terkemuka. Sesi plenary hari kedua antara lain mengjadirkan Zhiguang Yuchi dari Tianjin University, China, yang membahas bioteknologi lingkungan, Mariana Wahjudi, Ph.D dari Universitas Surabaya, Indonesia, yang mengeksplorasi inovasi dalam bioteknologi industri pangan, serta Oscar Witere Mitalo dari University of Tsukuba, Jepang, yang mempresentasikan penelitian terbaru di bidang bioteknologi kesehatan.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan sejumlah sesi paralel yang membahas topik-topik menarik seperti bioteknologi pertanian dan pangan, konservasi keanekaragaman hayati, energi terbarukan, hingga kebijakan dan hukum dalam bioteknologi. Sesi ini dibagi menjadi 10 ruangan paralel, masing-masing berfokus pada aspek berbeda dari bioteknologi, memungkinkan peserta untuk mendalami topik yang paling relevan dengan minat mereka. Sesi ini menampilkan presentasi penelitian dari akademisi dan praktisi di berbagai bidang bioteknologi.
Sampai bertemu pada ajang IBC-10 maupun acara KBI selanjutnya.
Leave A Comment