The International Conference and Workshop on Biotechnology (ICW Biotech) 2024,
Konferensi dan Lokakarya Internasional tentang Bioteknologi (ICW Biotech) 2024, yang diadakan pada tanggal 3 dan 4 Juli di Yogyakarta, Indonesia dan diselenggarakan oleh Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), mempertemukan para peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan terkemuka untuk mendiskusikan kemajuan bioteknologi untuk solusi kesehatan global yang berkelanjutan.
Upacara Pembukaan dan Pidato Utama
Konferensi dimulai dengan upacara pembukaan yang dipimpin oleh Dr. Dewi Kartika Paramita, Ketua Panitia ICW Biotech 2024. Selanjutnya Ir. Mastur, M.Si., Ph.D selaku Presiden KBI menyampaikan pidato pembukaan yang menyoroti pentingnya bioteknologi dalam mengatasi tantangan kesehatan global.
Pemukulan gong oleh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., secara resmi menandai dimulainya ICW Biotech 2024.
Acara ini kemudian menampilkan serangkaian pidato utama oleh para ahli di bidangnya. Prof. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., Rektor UGM, membuka sesi keynote yang diikuti dengan presentasi daring dari Prof. Dr. Hideki Aoyagi, Wakil Presiden The Society for Biotechnology, Jepang, dan Prof. NLPI Indi Damayanti, M.Si., Ketua Badan Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Hari 1: Omics Approaches, Functional Food, and Agricultural Biotechnology
Hari pertama membahas kemajuan menarik dalam pendekatan omics dan pengembangan pangan fungsional untuk perbaikan gizi. Dr. Sastia Prama Putri (Osaka University, Jepang) dan Dr. Dian Caturini Sulistyoningrum (Universitas Gadjah Mada, Indonesia), berbagi penelitian mereka tentang pemanfaatan teknologi omics untuk mengembangkan pangan fungsional dengan nilai gizi yang lebih baik.
Setelah presentasi mendalam tentang omics dan pengembangan pangan fungsional, sesi menghadirkan dua pembicara. Prof. Enny Sudarmonowati dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Indonesia dan Prof. Chin-Kun Wang dari Chung Shan Medical University, Taiwan menambahkan wawasan berharga dari sudut pandang internasional. Presentasi keduanya dilanjutkan dengan diskusi yang memperluas pemahaman para hadirin tentang aplikasi bioteknologi yang beragam.
Prof. Dr. Enny Sudarmonowati (BRIN) dan Prof. Chin-Kun Wang berdiskusi dengan peserta
Sesi ketigai mengeksplorasi inovasi dalam bioteknologi pertanian untuk peningkatan pangan. Prof. Bambang Sugiharto (Universitas Jember, Indonesia) dan Ir. Mastur, M.Si., Ph.D. (KBI) membahas penelitian terbaru mengenai peningkatan ketahanan dan keberlanjutan pangan melalui bioteknologi pertanian.
Hari ke-2: Synthetic and Microbial Biotechnology
Hari kedua berfokus pada kekuatan bioteknologi sintetis dan mikroba dalam mengembangkan nutraceutical dan sumber makanan baru. Dietmar Haltrich (BOKU, University of Natural Resources and Life Sciences, Austria) dan Prof. Fenny Martha Dwivany (Institut Teknologi Bandung, Indonesia) mempresentasikan penelitian mereka dalam memanfaatkan bioteknologi sintetis untuk pengembangan nutraceutical. Kolaborasi internasional juga dipamerkan, dengan presentasi online dari Yelizaveta Prokhorova (Universitas Dundee, Inggris) dan Dr. Inez Slamet-Loedin (International Rice Research Institute, Filipina).
Sesi penutupan mengeksplorasi kemajuan dalam bioteknologi mikroba untuk perbaikan pangan. Prof. Endang Sutriswati Rahayu (Universitas Gadjah Mada, Indonesia) dan Prof. Dr. Laurent Dufossé (University of Reunion Island, Perancis) berbagi keahlian mereka tentang bagaimana teknologi mikroba dapat dimanfaatkan untuk sistem pangan yang lebih berkelanjutan.
Sesi Paralel
Hari kedua juga menampilkan serangkaian sesi paralel yang mencakup berbagai topik dalam bioteknologi. Dalam sesi “Bioteknologi Pertanian untuk Perbaikan dan Produksi Pangan,” para peneliti seperti Dr. Intan Ria Neliana (Institut Teknologi Bandung, Indonesia) membahas dampak virus mosaik ganda terhadap spesies oksigen reaktif dan ekspresi gen fotosintesis pada tebu, sementara Prof. Dr. Yusril Wijaya (Universitas Lampung, Indonesia) mempresentasikan karyanya tentang pengaruh Thidiazuron dan 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid terhadap embriogenesis somatik pada Paphiopedilum glaucophyllum.
Sesi tentang “Teknologi Mikroba untuk Perbaikan Pangan” mengeksplorasi penelitian terbaru tentang pemanfaatan mikroba untuk berbagai tujuan. Tati Barus (Universitas Andalas, Indonesia) membahas keragaman Bacillus spp. penghasil amilase dari tape (singkong yang difermentasi), sementara Dr. Yuni Sine (Universitas Pasundan, Indonesia) menyelidiki pengaruh perendaman dan fermentasi terhadap kandungan nutrisi yogurt kacang polong.
Sesi “Makanan Fungsional, Nutrigenomik dan Nutrigenetik” mempertemukan para peneliti yang mengeksplorasi pengembangan makanan fungsional dan hubungan antara pola makan dan genetika. Atikah Nurunnissa (Universitas Airlangga, Indonesia) membahas potensi sifat antioksidan teh herbal dari kombinasi daun gaharu, teh hijau, dan kulit lemon, sementara Dr. Novi Indriyawati (Institut Pertanian Bogor, Indonesia) mempresentasikan penelitiannya mengenai komposisi nutrisi dari Sargassum dan Padina, dua jenis rumput laut.
Katalisator untuk Kemajuan Masa Depan
Konferensi ICW Biotech 2024 menjadi wadah yang sangat berharga untuk pertukaran pengetahuan dan kolaborasi di antara para peneliti, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri. Dengan menampilkan kemajuan terbaru dalam bioteknologi berkelanjutan, konferensi ini telah membuka jalan bagi terobosan di masa depan yang akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan global dan kesejahteraan lingkungan.
KBI mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta, dan kepada Panitia Penyelenggara dalam mewujudkan konferensi ini.
Tidak lupa terima kasih kepada para sponsor atas dukungan dan kontribusi yang signifikan event ini. Semoga KBI dapat melanjutkan momentum ini dan membangun landasan yang telah dibangun lewat konferensi ini.
Leave A Comment